Sistem saraf tak sadar merupakan sekumpulan saraf  yang mengatur aktivitas yang tidak kita pikirkan terlebih dahulu.  Misalnya saja, pergerakan paru-paru dan jantung. Kita tidak pernah  berkehendak supaya aktivitas gerakan paru-paru dan jantung terjadi  dengan koordinasi oleh sistem saraf pusat. Oleh karena itu, sistem saraf  sadar disebut juga sistem saraf otonom. Organ yang  beraktivitas dan dikontrol oleh sistem saraf sadar, meliputi kelenjar  keringat, otot perut, pembuluh darah, dan alat-alat reproduksi.
Menurut karakteristik kerjanya, sistem saraf sadar terbagi atas dua saraf, meliputi saraf simpatik dan saraf parasimpatik.  Masing-masing saraf ini dapat bekerja pada organ yang sama, namun kerja  yang dilakukan saling berlawanan (antagonis). Sebagai contoh, saat  saraf simpatik memengaruhi sebuah organ untuk mening katkan aktivitas  organ tertentu, justru saraf parasimpatik malah menurunkannya. Perbedaan  ini terjadi karena neurotransmiter yang dihasilkan kedua saraf tersebut  berbeda. Noradrenalian merupakan neurotransmiter saraf simpatik,  sedangkan asetilkolin ialah neurotransmiter saraf parasimpatik.
Pada saraf simpatik dan saraf parasimpatik terdapat penghubung antara sistem saraf pusat dan efektor, yang dinamakan ganglion.  Ganglion saraf simpatik berada dekat sumsum tulang belakang. Serabut  praganglion saraf simpatik berukuran pendek, sementara serabut  pascaganglionnya berukuran panjang. Sebaliknya, saraf parasimpatik  memiliki serabut praganglion yang berukuran panjang dan serabut  pascaganglion yang pendek.
Senin, 19 Maret 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
 
 
 

0 komentar:
Posting Komentar